Meneladani Kiprah Para Muttaqin
Oleh:
Di Post Oleh: Herdian Wira Suganda Tanggal: 18/09/2021 Di Baca873 kali

Kabar yang menggembirakan bagi hamba-hamba ALLAH ‘Azza wa Jalla yang selama hidupnya di dunia yang fana ini melaksanakan perintah-perintahNYA dan menjauhkan diri dari segala perbuatan yang dilarangNYA.

ALLAH berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa (Al-Muttaqiin) kelak akan tinggal di surga-surga dan (disekitarnya) ada mata air - mata air. Mereka mengambil apa-apa yang RABB mereka berikan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum kehidupan ini (ketika di dunia), mereka banyak berbuat kebaikan. Mereka sedikit sekali tidur di malam hari. Dan di waktu sahur mereka memohon ampunan (dari dosa-dosanya). Dan di dalam harta kekayaan mereka ada haq orang miskin yang meminta dan yang tidak berani minta ” (QS Adz-Dzaariyaat 15-19)

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya di surga itu ada kamar-kamar yang apabila dilihat dari luar akan nampak dalamnya dan apabila dilihat dari dalam akan kelihatan luarnya ” (HR Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim).

Abu Musa Al-Asy’ari bertanya : “Untuk siapa kamar-kamar itu, yaa Rasulallah ?” Rasulullah menjawab : “Untuk mereka yang lembut dalam perkataannya, mereka yang gemar memberi makanan dan mereka yang bangun malam karena ALLAH di saat kebanyakan orang tertidur lelap”

Sabdanya shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya setiap malam, ALLAH turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam akhir dan bertanya: “Adakah yang bertaubat, maka akan Kuterima taubatnya ? Adakah yang memohon ampunan, maka Aku akan mengampuninya ? Adakah yang meminta, maka AKU akan mengabulkan permintaannya, hingga terbit fajar”
Dari sebahagian harta kekayaan mereka ada haq orang miskin, baik yang berani minta atau karena menjaga dirinya, mereka tidak berani meminta. Rasulullah bersabda : “Orang yang meminta itu punya haq, meskipun dia datang dengan menunggang kuda”

Adapun yang dimaksud miskin menurut Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :

“Orang miskin itu bukanlah orang yang berkeliling mendatangi orang-orang, baik diberi satu atau dua suap, satu butir atau dua butir kurma, tetapi yang dimaksud orang miskin itu adalah orang yang tidak mendapatkan sesuatu yg menjadikannya merasa cukup dan keadaannya tidak diketahui, sehingga mesti diberi shadaqah”

Itulah jalan menuju surga yang dikabarkan ALLAH ‘Azza wa Jalla di dalam Al-Quran Surat Azd-Dzaariyaat ayat 15-19.

RABBAnaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaiTAnaa wah hab lanaa mil-ladunKA rahmatan. InnaKA Antal-Wahhab. “Yaa ALLAH, janganlah KAU gelincirkan hati-hati kami setelah ENGKAU berikan petunjuk kepada kami. Dan berilah kami rahmat dari sisiMU. Sesungguhnya ENGKAU Maha Pemberi” (QS Ali ‘Imran 8)

Allaahumma innaa nas-alukal-hudaa wattuqaa wal-‘afaafa wal-ghinaa. “Yaa ALLAH, Sesungguhnya kami memohon petunjuk kepadaMU, ketaqwaan, dapat mengendali diri dan kami mohon kepadaMU kekayaan” (HR Muslim)