1.Hukum Ibadah Haji
Sebagai seorang muslim, kita berkewajiban menunaikan ibadah haji, sekali seumur hidup kita. Ibadah haji itu hukumnya wajib, tercacat sebagai Rukun Islam kelima, setelah syahadat, shalat, zakat dan shaum. Yang ke limanya adalah ibadah haji. ALLAH Subhaanahuu wa Ta’aala berfirman :
وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ (الحج ٢٧)
“Dan serulah manusia untuk menunaikan ibadah haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh” (Al-Hajj 27)
2. Menyambut Seruan Berhaji
Mulailah menyambut seruan ALLAH untuk berhaji ini dengan berbahagia, penuh semangat dan bergairah memancangkan niat yang kuat dan ikhlas untuk menunaikan ibadah haji karena ALLAH semata, menuju kebahagiaan dan kemuliaan hidup di dunia dan akhirat.
Persiapkan segera segalanya dengan maksimal membangun kondisi yang istitha’ah, baik fisik, mental atau bekal-bekal lainnya yang harus kita miliki. Tapi ingat, sebaik-baik bekal berhaji adalah taqwa, sebagaimana ALLAH firmankan :
قال اللهُ عزّ وجلّى : وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰى (البقرة ١٩٧)
“Dan berbekallah kamu sekalian, maka sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa” (Al-Baqarah 197)
Niat berhaji janganlah ditangguhkan lagi, setelah niat yang kuat dan ikhlas, segera kita mendaftarkan diri di Kementerian Agama setempat. Dan in syaa ALLAH, sejak saat seorang hambaNYA mendaftarkan diri untuk berhaji ke Baitullah, ALLAH Subhaanahuu wa Ta’aala telah mencatatnya di Lauhil-Mahfuzh yang dijaga oleh malaikat. Sungguh mulia, hambaNYA !
Kiat Meraih Haji Mabrur
Dengan niat yang ikhlas dan berbekal yang diamanatkan ALLAH yaitu bekal taqwa, kemudian beribadah haji sesuai sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana sabdanya :
خُذُوْا عَنِّي مَنَاسِكَكُمْ (متفق عليه)
“Ambillah dariku tatacara ibadah haji kamu sekalian” (Muttafaq ‘Alaih)
Kita berharap dan banyak berdo’a mudah-mudahan kita dapat meraih ibadah haji yang mabrur dan dosa-dosa yang diampuni, kembali bagaikan bayi yang baru dilahirkan ibunya, bersih suci hati kita tanpa setitik noda dosapun. Ketahuilah, bahwa dengan hati yang bersih suci dari syirk dan ma’shiat, segala do’a akan dikabulkan.
أّلْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةَ (متفق عليه)
“Haji yang mabrur itu tiadalah balasannya, kecuali surga” (Muttafaq “alaih)